Sistem Operasi (Operating System/OS) di dunia ini ada banyak macamnya. Namun hanya beberapa OS yang terkenal yaitu Microsoft Windows, GNU/Linux, Apple Macintosh, dan Sun Solaris. Sayangnya bagi kita yang awam, mungkin taunya tentang komputer ya cuma itu tuh... yang ada logo jendela terbang warna-warni judulnya Windows XP atau Windows 98. Hehehe... :)
Kebanyakan komputer di Indonesia pakenya MS Windows, jadinya setau kita cuma itu doang. Padahal kebanyakan komputer PC yg kita gunain pake Windows bajakan! Ayo kita bahas GNU/Linux dibandingkan saingan2nya.
Menurut para hacker (ingat! Hacker tuh ahli security, bukan cracker yang perusak); MS Windows banyak celahcelah yang gampang diterobos untuk dirusak. Misalkan disusupi virus atau program2 jahat lainnya. Tidak seperti GNU/Linux yang securitynya relatif bagus. Itulah salah satu kelebihan GNU/Linux. Kelebihan lainnya adalah banyak distribusi yang lisensinya gratis. Jadi tidak dianggap pembajak bila kita memperbanyaknya.
Sekadar informasi, distribusi Linux ada banyak macamnya. Istilah "distribusi” (alias “distro”) merupakan wujud pemaketan program-program aplikasi di GNU/Linux. Dengan CD “distro” kita bisa langsung menginstall Linux bersamaan dengan program2 aplikasinya sekaligus. Distro-distro yang sekarang terkenal contohnya: Fedora Core, Ubuntu, OpenSuSE, Mandriva, dan tak kalah terkenalnya ialah BackTrack (distro Linux khusus untuk sekuriti dan penetration jaringan, namun kerap digunakan untuk tindakan hacking). Ada distro yang komersial ada pula yang lisensinya gratis. Yang komersial contohnya Red Hat versi 10 ke atas, Linspire, Xandros, dan SuSE.
Perusahaan Red Hat mengeluarkan versi gratis yang dikembangkan oleh komunitasnya yang berupa distro Fedora Core. SuSE pun begitu, mengeluarkan OpenSuSE yang gratis.
Bingung gak? :)
Ini salah satu kekurangan Linux, begitu kompleks alias banyak pilihannya. Sehingga sebagian orang yang mau memakai GNU/Linux bingung mau milih yang mana. Padahal menurut saya pake aja distro Ubuntu, udah pake bahasa Indonesia! :)
Kekurangan GNU/Linux lainnya adalah kurangnya promosi. Menurut saya hal ini diakibatkan para pengembang distro itu berbedabeda perusahaan, atau tanpa perusahaan sama sekali. Pengembang distro tanpa perusahaan biasanya suatu komunitas atau pembuat distro sendirian. Mungkin ada isu bahwa GNU/Linux itu susah dipake karena tampilan layarnya pake mode teks dan tidak indah. Itu sih dulu (tahun 90-an). Sekarang, GNU/Linux bisa jauh lebih indah tampilannya dibanding Windows XP. Bahkan tampilannya bisa kita customize sesuai dengan selera kita. Dan untuk komputer dengan spesifikasi Pentium IV / AMD Athlon, tampilan Linux juga sudah bisa dibikin mirip Apple Macintosh terbaru.
Saya sendiri udah pake Linux distro Ubuntu 10.10, kebetulan saya di kasi CD Ubuntu sama teman saya. waktu itu, dia pesan CD Ubuntu 10.10 terbaru sebanyak 10 buah langsung dari situsnya. Saya tertarik dengan kata-kata ini cover CD Ubuntu nya "Try it. Love it. Share it!" hehehe..
Seandainya kita harus belajar lagi untuk memakai fitur-fitur di GNU/Linux, itu sih soal kebiasaan aja. Perumpamaannya seperti terbiasa memakai ponsel NOKIEM lalu berganti ke ponsel Sony Crisjhon. wehehehehe..
Mungkin juga kita mengira program untuk ngetik-ngetik hanya Microsoft Word (di dalam paket MS Office). Padahal program yang buat ngetik-ngetik ada macem-macem. Ada OpenOffice (di Linux yang gratis), MacOffice (di MacOS), StarOffice (di Sun Solaris), dan KOffice. OpenOffice sekarang ini mulai ngetren karena fiturfiturnya gak kalah ama Microsoft Office, bisa jalan di atas OS Windows maupun GNU/Linux, relatif aman (dari virus), dan lisensinya gratis. Sah, legal, halal untuk mengcopy dan memperbanyak programnya.
Agar bisa belajar lebih jauh dalam menggunakan GNU/Linux, kita perlu sering membaca majalah atau tabloid yang banyak mengulas OS ini. Juga agar kita semakin semangat. Karena banyak berita yang mengulas perkembangan fitur dan teknologinya. Pada saat awal-awal mengenal Linux pun saya demikian. Saya semakin semangat dikarenakan sering membaca info-info teknologi Linux yang semakin lama semakin hebat. Ternyata Linux sudah merambah handphone, PDA, robot, dan jam tangan.
Kebanyakan komputer di Indonesia pakenya MS Windows, jadinya setau kita cuma itu doang. Padahal kebanyakan komputer PC yg kita gunain pake Windows bajakan! Ayo kita bahas GNU/Linux dibandingkan saingan2nya.
Menurut para hacker (ingat! Hacker tuh ahli security, bukan cracker yang perusak); MS Windows banyak celahcelah yang gampang diterobos untuk dirusak. Misalkan disusupi virus atau program2 jahat lainnya. Tidak seperti GNU/Linux yang securitynya relatif bagus. Itulah salah satu kelebihan GNU/Linux. Kelebihan lainnya adalah banyak distribusi yang lisensinya gratis. Jadi tidak dianggap pembajak bila kita memperbanyaknya.
Sekadar informasi, distribusi Linux ada banyak macamnya. Istilah "distribusi” (alias “distro”) merupakan wujud pemaketan program-program aplikasi di GNU/Linux. Dengan CD “distro” kita bisa langsung menginstall Linux bersamaan dengan program2 aplikasinya sekaligus. Distro-distro yang sekarang terkenal contohnya: Fedora Core, Ubuntu, OpenSuSE, Mandriva, dan tak kalah terkenalnya ialah BackTrack (distro Linux khusus untuk sekuriti dan penetration jaringan, namun kerap digunakan untuk tindakan hacking). Ada distro yang komersial ada pula yang lisensinya gratis. Yang komersial contohnya Red Hat versi 10 ke atas, Linspire, Xandros, dan SuSE.
Perusahaan Red Hat mengeluarkan versi gratis yang dikembangkan oleh komunitasnya yang berupa distro Fedora Core. SuSE pun begitu, mengeluarkan OpenSuSE yang gratis.
Bingung gak? :)
Ini salah satu kekurangan Linux, begitu kompleks alias banyak pilihannya. Sehingga sebagian orang yang mau memakai GNU/Linux bingung mau milih yang mana. Padahal menurut saya pake aja distro Ubuntu, udah pake bahasa Indonesia! :)
Kekurangan GNU/Linux lainnya adalah kurangnya promosi. Menurut saya hal ini diakibatkan para pengembang distro itu berbedabeda perusahaan, atau tanpa perusahaan sama sekali. Pengembang distro tanpa perusahaan biasanya suatu komunitas atau pembuat distro sendirian. Mungkin ada isu bahwa GNU/Linux itu susah dipake karena tampilan layarnya pake mode teks dan tidak indah. Itu sih dulu (tahun 90-an). Sekarang, GNU/Linux bisa jauh lebih indah tampilannya dibanding Windows XP. Bahkan tampilannya bisa kita customize sesuai dengan selera kita. Dan untuk komputer dengan spesifikasi Pentium IV / AMD Athlon, tampilan Linux juga sudah bisa dibikin mirip Apple Macintosh terbaru.
Saya sendiri udah pake Linux distro Ubuntu 10.10, kebetulan saya di kasi CD Ubuntu sama teman saya. waktu itu, dia pesan CD Ubuntu 10.10 terbaru sebanyak 10 buah langsung dari situsnya. Saya tertarik dengan kata-kata ini cover CD Ubuntu nya "Try it. Love it. Share it!" hehehe..
Seandainya kita harus belajar lagi untuk memakai fitur-fitur di GNU/Linux, itu sih soal kebiasaan aja. Perumpamaannya seperti terbiasa memakai ponsel NOKIEM lalu berganti ke ponsel Sony Crisjhon. wehehehehe..
Mungkin juga kita mengira program untuk ngetik-ngetik hanya Microsoft Word (di dalam paket MS Office). Padahal program yang buat ngetik-ngetik ada macem-macem. Ada OpenOffice (di Linux yang gratis), MacOffice (di MacOS), StarOffice (di Sun Solaris), dan KOffice. OpenOffice sekarang ini mulai ngetren karena fiturfiturnya gak kalah ama Microsoft Office, bisa jalan di atas OS Windows maupun GNU/Linux, relatif aman (dari virus), dan lisensinya gratis. Sah, legal, halal untuk mengcopy dan memperbanyak programnya.
Agar bisa belajar lebih jauh dalam menggunakan GNU/Linux, kita perlu sering membaca majalah atau tabloid yang banyak mengulas OS ini. Juga agar kita semakin semangat. Karena banyak berita yang mengulas perkembangan fitur dan teknologinya. Pada saat awal-awal mengenal Linux pun saya demikian. Saya semakin semangat dikarenakan sering membaca info-info teknologi Linux yang semakin lama semakin hebat. Ternyata Linux sudah merambah handphone, PDA, robot, dan jam tangan.
1 komentar:
komentarSaran... buat pengguna windows, mending mikir2 dulu kalau mau pindah ke linux,klu gak punya banyak waktu untuk mempelajari linux, jangan dulu deh, atau pakai dual boot dulu. Kalau sekedar pakai aj sih, memang benar linux sekarang dah mirip kayak windows, nah repotnya klu mau install hardware susahnya minta ampun, driver yang di kasih juga sebagian masih mentah, harus di compile dulu, iya kalau proses kompilenya lancar, klu gak... bikin stress aja.
ReplyKalau mengenai bajakan n hak cipta, saya yakin yang punya blog juga melanggar, Misalnya nonton Film DVD bajakan, atau Download film dari internet, atau juga punya console PS3 yang jailbreak,dan masih banyak lagi,itukan melanggar juga. Nah looo...